Interview PKM AI

 PKM AI (ARTIKEL ILMIAH)

Audio

Interviewer 1 (Anis) : "Permisi ya Bu... Ya."

Narasumber (Bu Yeni) : "Iya."

Interviewer 1 (Anis) : "Jadi, saya mulai ngge Bu ngge.. sebelumnya gambaran Bu Yeni selama, sebagai orang tua saat mendampingi anak selama pandemi itu bagaimana bu? Mungkin sebagai perasaannya Bu Yeni atau pertama kalinya mendampingi anak ketika belajar secara online yang awalnya dibimbing sama gurunya ketika disekolah, terus.. seperti apa ngge bu, transisi nya gitu lho bu mungkin yang ibu rasakan bagaimana?"

Narasumber (Bu Yeni) : "Saya itu kalau apa, mendampingi anak saya yang waktu daring ya mbak ya.., ya memang ada kecemasan juga, soalnya kan, anaknya itu kan apa ya terus menerus itu pegang HP, kan ada itu kan apa. ada sinarnya yang tidak baik untuk kesehatan kan ya. Jadi kalau misalnya, saya kalau tidak dampingi ya gimana? anak saya kan butuh arahan juga begitu. Jadi ya memang agak was-was sih dan memang agak, gak suka memang saya kalau sistem daring itu memang ndak suka gitu. Jadi sukanya itu, kitanya itu luring gitu, langsung berhadapan sama gurunya gitu."

Interviewer 1 (Anis) : "Oh untuk kesulitannya sendiri Bu Yeni bagaimana dalam mengajari anaknya ketika belajar?"

Narasumber (Bu Yeni) : "Kalau sulitnya itu, kesulitannya memang banyak sih mbak ya.. kan soalnya kalau misalnya nggak ada di.. itu ndak ada di materi itu, kan kitanya harus download dulu gitu"

Interviewer 1 (Anis) : "Ngge."

Narasumber (Bu Yeni) : "Jadi kalau misalnya, kita sistem luring nya kan enak.. kan harus... apa kan, ada buku paket kan gitu, kalau daring itu kan materinya memang dari gurunya dan harus memang harus selesai gitu. (he e) Jadi sulitnya itu memang ndak ada buku paket kalo daring itu, cuma dari gurunya"

Interviewer 1 (Anis) : "Oh ndak ada buku paketnya Bu paketnya ngge Bu, jadi harus dari.. Berarti sistem nya dikirimkan dokumen secara online gitu Bu?"

Narasumber (Bu Yeni) : "Ya secara online. Terus apa itu, terus anaknya itu kayaknya itu ketergantungan pada orang tua jadi ndak bisa mandiri gitu."

Interviewer 2 (Salma) : "Bagaimana upaya ibu ketika mendampingi anaknya agar pembelajarannya terlaksana dengan baik? begitu ya."

Narasumber (Bu Yeni) : "Upaya saya ya, harus anu, apa cari materi itu yang sama dan mengajari harus extra extra super memang kepada anak saya gitu. Biar mengerti isi materi nya itu seperti apa, terus seperti ini, jawabannya harus seperti ini gitu."

Interviewer 1 (Anis) : "(Ee) Selain kecemasan (e) secara kesehatan ngge bu, yang lainnya apa bu (e) yang tadi ibu sebutkan kan..."

Narasumber Bu Yeni : "(Anu).. anak saya itu.. saya itu, takut nya itu ndak faham sama materi yang diberikan oleh gurunya gitu."

Interviewer 1 (Anis) : "Ngge."

Narasumber (Bu Yeni) : "(He e).. Di samping kesehatannya.. terus anaknya itu (anu) apa kendor memang belajar nya banyak bermainnya. Iya kalo misalnya kan (anu) ya mbak ya kalo sistem daring itu kan (e) biasanya kan gurunya membatasi waktu jam jam delapan (08.00) kita baca Asmaul Husna. nanti jam setengah sembilan (08.30) kita mulai materi nya.. gitu, biasanya kalo anak saya itu malah ndak lihat materi nya mbak lihat yang lainnya kalo di HP gitu."

Interviewer 1 (Anis) : "Berarti kayak kalo tidak didampingi malah..."

Narasumber (Bu Yeni) : "Iya kemana mana, iya.. lihat (anu) apa Facebook nganu status atau apa gitu,. kalo anggun memang seperti itu."

Interviewer 1 (Anis) : "Oh ngge. Kebanyakan sih bu rata-rata sepertinya"

Narasumber (Bu Yeni) : "Iya."

Interviewer 1 (Anis) : "Adek saya juga."

Narasumber (Bu Yeni) : "(He e)." 

Interviewer 1 (Anis) : "Adek saya juga seperti itu."

Narasumber (Bu Yeni) : "Iya." 

Interviewer 1 (Anis) : "(e) kalo sistem.. mungkin dari bermainnya juga bu atau sulit disitu nya juga."

Narasumber (Bu Yeni) : "Iya lebih banyak an bermain daripada materi yang dikirimkan sama gurunya." 

Interviewer 1 (Anis) : "Bermainnya itu lebih ke gadget atau lebih bermain sama temen-temennya?"

Narasumber (Bu Yeni) : "Bermain sama temen-temennya."

Interviewer 1 (Anis) : "Bermain sama temen-temennya."

Narasumber (Bu Yeni) : "Iya."

Interviewer 2 (Salma) : "Atau mungkin ibu apakah ada perubahan sikap anak setelah pembelajaran daring selama pembelajaran daring gitu?"

Narasumber (Bu Yeni) : "Ada mbak banyak,. malah kalo dikasih tahu gitu.. gak langsung (anu) gak langsung nyantol gitu. Terus kalo apa disuruh ngaji juga susah ndak seperti (anu) apa tatap muka gitu."

Interviewer 1 (Anis) : "Ngge terus (e) ibu sendiri mungkin (e) dari ibu kan juga bekerja ngge sebagai guru ngge."

Narasumber (Bu Yeni) : "Ya." 

Interviewer 1 (Anis) : "Sebagai guru itu bagaimana atau (e) kesulitan untuk me manajemen waktunya atau bagaimana bu, untuk menyeimbangkan mendampingi anak dengan pekerjaan ibu atau bagaimana?"

Narasumber (Bu Yeni) : "Sebetulnya kalo sistem daring ya memang (anu) ya mbak ya.. apa lebih lebih sedikit memang ya waktunya ya lebih enak kan kalo kita itu apa ngirim soal ngirim materi ke anak-anak ya sudah. Anak-anak itu ngerti apa ndak kan terserah gitu kan. Apa katanya orang tuanya gitu, tapi kalo untuk mendampingi anak memang lebih banyak, tapi anak saya itu kalo sistem daring itu ndak bisa sudah ndak bisa dikuasai sama saya."

Interviewer 1 (Anis) : "Ngge." 

Narasumber (Bu Yeni) : "Masih enak an yang tatap muka daripada daring saya ndak suka kalo daring memang."

Interviewer 1 (Anis) : "Lebih sulit untuk (anu) ngge bu waktu., daripada gurunya sama orang tua nya itu lebih melawan bukan begitu ngge bu." Narasumber (Bu Yeni) : "Ya (he e)." 

Interviewer 1 (Anis) : "Terus (e) mungkin dari ibu, ada perasaan tertekan atau bagaimana sebagai orang tua ketika menghadapi pandemi sekarang ini?"

Narasumber (Bu Yeni) : "Ya tertekan mbak di samping murid saya juga banyak yang (anu) ya. Yang apa kurang faham sama materi. ini di kelas dua SD saja yang belum apa faham tentang materi yang saya ajarkan juga banyak. Jadi saya itu harus membedakan antara kelas A dan kelas B belum nanti ngurusi anak saya jadi ya.. ya sangat tertekan lah gitu."

Interviewer 1 (Anis) : "(e) kalo kita membahas dari tema nya kami bu ya. Mungkin ada faktor utama yang juga menyebabkan ibu merasa depresi ataupun stress mungkin bu. Dan faktor utama, mungkin paling utamanya yang bikin ibu geregetan atau gimana gitu."

Narasumber (Bu Yeni) : "Iya lebih sering saya tuh lebih sering marah marah." 

Interviewer 1 (Anis) : "Itu faktor nya apa bu?" Narasumber (Bu Yeni) : "Faktornya itu untuk anak saya atau siswa saya." 

Interviewer 1 (Anis) : "Anak." 

Narasumber (Bu Yeni) : "Untuk anak saya ya itu tadi. kalo di.., kalo sistem daring itu suruh belajar itu susah memang... itu jadi faktor depresi nya mungkin karna itu."

Interviewer 1 (Anis) : "Oh ngge." 

Narasumber (Bu Yeni) : "Susah untuk belajar memang kalo daring, kalo kalo daring itu kan, biasanya kalo sudah selesai ya sudah kan gitu."

Interviewer 1 (Anis) : "Ngge." 

Narasumber (Bu Yeni) : "Jadi itu di ajari sama orang tua nya penuh atau nggak kitanya kan tidak tahu."

Interviewer 1 (Anis) : "Gitu."

Narasumber (Bu Yeni) : "Kalo anak saya memang harus penuh ke saya ndak bisa apa apa kayak nya kalo sistem daring itu." 

Interviewer 1 (Anis) : "Sulit ngge bu.." 

Narasumber (Bu Yeni) : "Iya, sulit untuk mengerti ini gini nak materi nya ini 'gak ngerti aku' gitu." 

Interviewer 1 (Anis) : "Ngge bu kebanyakan seperti itu, ketika mungkin kalo orang tua nya sendiri itu anak lebih berani untuk e apa ya (eh)."

Narasumber (Bu Yeni) : "Banyak melawan sama orang tua, iya banyak melawan sama orang tua gitu."

Interviewer 2 (Salma) : "Mungkin gambaran tingkah laku anak yang membuat orang tua stress bu."

Narasumber (Bu Yeni) : "(anu) Kalo di suruh belajar itu kalo daring. Waktu daring itu tiba-tiba itu tidur itu. Saya nggak (anu)." 

Interviewer 1 (Anis) : "Oh tiba-tiba tidur ngge bu."

Narasumber (Bu Yeni) : "(he e) , kalo ndak tidur itu (anu) ayo yang apa yang kemarin yang belom selesai kan dibatasi kan untuk apa itu untuk pengumpulan soalnya dibatasi gitu terus main yang lain kalo di HP."

Interviewer 1 (Anis) : "Ngge."

Narasumber (Bu Yeni) : "Jadi tidak mengerjakan soal-soal dari gurunya tapi main yang lainnya."

Interviewer 1 (Anis) : "Kalo pendampingan ibu kurang.. gitu ngge." 

Narasumber (Bu Yeni) : "Iya.. (he em). gitu."

Interviewer 1 (Anis) : "Oh gitu.. Mungkin dari ibu, dari keluh kesahnya ibu sendiri, bagaimana yang lain dari selain yang kami tanyakan mungkin bu. yang ingin disampaikan gitu."

Narasumber (Bu Yeni) : "Saya yaa apa ya sangat itu. sangat sangat gimana ya berharap ya, sangat berharap semoga pandemi ini tidak berlanjut terus, anak-anak juga bersekolah seperti yang dulu dulu itu, ndak ada sistem daring, jadi bisa bertatap muka terus gitu. Jadi saya berharap itu semoga pandemi ini tidak berlanjut lanjut lah, hilang gitu. jadi anak-anak bisa belajar dengan baik lagi di sekolah." 

Interviewer 1 (Anis) : "Oh ngge bu. ada lagi mungkin ada yang ketinggalan tadi ya bu." 

Narasumber (Bu Yeni) : "(he e)." 

Interviewer 1 (Anis) : "Dari materi sendiri itu Bu (e) dari gurunya itu di jelaskan atau nggak langsung diserahkan ke orang tua sepenuhnya."

Narasumber"Bu Yeni) : "Langsung di serahkan sama orang tua sepenuhnya kalo anak saya."

Interviewer 1 (Anis) : "Oh gitu ya."

Narasumber (Bu Yeni) : "(he e)."

Interviewer 1 (Anis) : "Terus untuk ibu sendiri merasa..?" 

Narasumber (Bu Yeni) : "Jadi saya itu (anu) apa (e) sangat itu loh apa, sangat itu loh apa, sangat sedih juga ya. Iya nanti kalo orang tua nya itu ngerti dengan materi tersebut. kalo misalnya tidak ngerti bagaimana gitu kan. terus jawaban nya juga dari penilaian guru nya kan kalo daring itu kan biasanya kalo menilai kan juga (anu) mbak apa kadang kadang gini lah kadang-kadang kan nggak yang penting mengumpulkan bener apa ndak nya kan ndak tahu kitanya gitu."

Interviewer 1 (Anis) : "Berarti dari sistem gurunya sendiri masih.. feedback nya masih kurang gitu ngge." 

Narasumber (Bu Yeni) : "Iya kalo sistem daring gitu." 

Interviewer 1 (Anis) : "Dari ibu sendiri untuk penguasaan materinya, ibunya gimana ada kesulitan juga atau..?" 

Narasumber (Bu Yeni) : "Ya kesulitan mbak." Interviewer 1 (Anis) : "Ngge." 

Narasumber (Bu Yeni) : "Soalnya kan kalo anak SD itu, kan kalo pelajaran tematik itu, kan tema satu, dua, tiga. kalo kelas (anu) kelas dua gitu satu, dua, tiga terus ada lagi empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan kan gitu. Jadi ini materi yang di tema berapa ? Terus kalo misalnya ndak ada jawabannya kan kita harus mencari literatur nya sendiri gitu, kalo bisa tatap muka kan gurunya)." 

Interviewer 1 (Anis) : "Oh gitu." 

Narasumber (Bu Yeni) : "Jalan keluar nya itu kan dari gurunya ini gimana nak anak ini menguasainya kan gitu. kalo sistem daring kan harus orang tua nya ini bener bener menguasai apa ndak gitu."

Interviewer 1 (Anis) : "(e) dari tugas yang diberikan itu dikumpulkannya bagaimana ngge bu sistemnya." 

Narasumber (Bu Yeni) : "Satu Minggu sekali biasanya." 

Interviewer 1 (Anis) : "Itu langsung ke sekolah atau di..?" 

Narasumber (Bu Yeni) : "Langsung ke sekolah." Interviewer 1 (Anis) : "Langsung ke sekolah ngge." 

Narasumber (Bu Yeni) : "Iya langsung ke wali kelasnya, jadi dinilai apa ndak saya juga tidak tau gitu." 

Interviewer 1 (Anis) : "Berarti dalam satu Minggu itu anak anak ke sekolah untuk mengumpulkan tugas begitu?" 

Narasumber (Bu Yeni) : "Iya mengumpulkan tugas, jadi hari Senin itu tugas satu, dua. Hari Selasa gitu memang." 

Interviewer 1 (Anis) : "Ngge. Kalo untuk pengumpulan secara online tidak ada Bu."

Narasumber (Bu Yeni) : "Tidak ada."

Interviewer 1 (Anis) : "Tidak ada, berarti dalam satu Minggu itu mengerjakan semuanya baru dihari tertentu yang ditentukan, baru dikumpulkan ke sekolah begitu ngge Bu." 

Narasumber (Bu Yeni) : "Iya, biasanya anak-anak itu juga ndak ngumpulkan gitu memang." 

Interviewer 1 (Anis) : "Ndak ngumpulkan." 

Narasumber (Bu Yeni) : "Iya biasanya juga ndak hadir sekolah meskipun satu Minggu sekali tapi ada yang tidak hadir memang."

Interviewer 2 (Salma) : "Anaknya ibu itu kalo mengerjakan tugas itu., biasanya on time apa di.. di tumpuk gitu ?" 

Narasumber (Bu Yeni) : "Biasanya on time." Interviewer 2 (Salma) : "Ngge." 

Narasumber (Bu Yeni) : "Tapi kalo sudah anak nya sudah bilang (anu) capek sudah saya berhenti. Tapi kadang-kadang ndak mau melanjutkan lagi kalo daring., ndak mau mengerjakan lagi." 

Interviewer 1 (Anis) : "Ngge."

Narasumber (Bu Yeni) : "Gitu." 

Interviewer 1 (Anis) : "Dari sistem daring nya itu melalui aplikasi apa bu WA, Zoom atau bagaimana?

Narasumber (Bu Yeni) : "WA dari WA dari., di apa itu di zoom."

Interviewer 1 (Anis) : "Ngge, di zoom juga." 

Narasumber (Bu Yeni) : "Iya."

Interviewer 1 (Anis) : (e) selain itu tidak ada Bu." 

Narasumber (Bu Yeni) : "Zoom itu kan (anu) ya." 

Interviewer 1 (Anis) : "Yang." 

Narasumber (Bu Yeni) : "Apa ? yang kita bercakap langsung itu ya." 

Interviewer 1 (Anis) : "Ngge." 

Narasumber (Bu Yeni) : "Oh ndak dari foto biasanya dari foto dari WA gitu, kalo zoom ndak."

Interviewer 1 (Anis) : "Berarti hanya menggunakan aplikasi WhatsApp saja ngge Bu." 

Narasumber (Bu Yeni) : "Iya." 

Interviewer 1 (Anis) : "Zoom tidak ada." 

Narasumber (Bu Yeni) : "Iya." 

Interviewer 1 (Anis) : "Untuk yang lainnya bu kayak.." 

Narasumber (Bu Yeni) : "Kalo zoom itu kan itu (anu) ya mahasiswa ya biasanya)." 

Interviewer 1 (Anis) : "Ngge biasanya Bu mungkin kan dari sini.." 

Narasumber (Bu Yeni) : "Dari tingkat tingkatan yang sekolah sekolah tingkatan yang tinggi mungkin kalo zoom, SMA, SMK." 

Interviewer 1 (Anis) : "Berarti di SD belom ya.." 

Narasumber (Bu Yeni) : "Belom (he e) jadi WA ya dari WA saja."

Interviewer 1 (Anis) : "Oh bentar bu.. ngge bu kan ini mungkin (e) dari data yang kami ambil dari ibu. Nanti takutnya masih banyak yang kurang boleh kami minta lagi..?"

Narasumber (Bu Yeni) : "Iya boleh." 

Interviewer 1 (Anis) : "Soalnya sewaktu-waktu kita lagi.." 

Narasumber (Bu Yeni) : "Iya boleh boleh silahkan." 

Interviewer 1 (Anis) : "Makasih ngge bu mungkin cukup, segitu dulu.. mungkin nomor nya Bu Yeni bisa saya simpan."

Narasumber (Bu Yeni) : "Boleh."

Komentar

Postingan Populer